Sewa Mobil Dari Surabaya Ke Candi Jolotundo Mojokerto
085230000053
087702845544
Harga sewa mobil dari surabaya ke Candi Jolotundo Mojokerto sama dengan harga sewa mobil dari Surabaya ke Mojokerto Rp 450 000 untuk mobil Avanza, Innova Reborn dan mobil yang sekelas Rp 650 000 perhari, Sudah termasuk sopir. Belum termasuk bensin, toll dan parkir. Paket All in, Harga lebih murah jika pemakaian lebih dari satu hari. Pada paket all in, harga sudah termasuk mobil, sopir, bahan bakar atau bensin pada mobil avanza, Parkir dan toll. Perjalanan dari Surabaya ke Candi Jolotundo Mojokerto membutuhkan waktu 1 Jam 38 menit dengan jarak tempuh 59,3 Km Start dari Venusrentcar Surabaya. Melalui tol turun Pandaan. Setelah turun tol ambil jurusan Trawas. Hati-hati setelah pertigaan Tretes karena banyak tanjakan tajam. Ditanjakan yang sangat tajam, Gunakan gigi satu dan jangan mendahului kendaraan lain di sini.
Dari Surabaya Ke Candi Jolotundo Mojokerto
Alamat Dukuh Balekambang, Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Sebelah barat bukit Bekel Ditemukan oleh J.W.B. Wardenaar, yang pada tahun 1815 bekerja atas perintah Gubernur Jenderal Hindia Belanda saat itu, Thomas Stamford Raffles. merupakan Petirtaan tertua di pulau Jawa. Petirtaan artinya; Pemandian Suci yang dahulu digunakan menyucikan tubuh oleh tokoh-tokoh kalangan istana. Ada pahatan angka tahun yang tertera di salah satu bagian belakang bangunan, yang bertuliskan 899 Saka yang berarti 977 Masehi. Ukuran Candi memiliki panjang 16,85 meter, lebar 13,52 meter. Disusun menggunakan batu andesit yang dipahat halus. terdapat dua tempat pemandian, sebelah kiri dan kanan berukuran 2×2 meter menghadap ke Barat. Air yang mengalir dari pegunungan di candi Jolotundo berbeda dengan air pada umumnya karena air di Jolotundo merupakan air terbaik di Indonesia. Kandungan mineralnya tinggi, bisa langsung dikonsumsi atau diminum langsung. Kebersihan air juga terjamin. Para wisatawan yang datang ke candi Jolotundo, dilarang mandi menggunakan sabun atau jenis detergen apapun, termasuk menggunakan pasta gigi karena bisa mencemari kemurnian air.
asal-usul keberadaan candi Jolotundo. Sejarah candi Jolotundo berhubungan dengan Bali. Karena pembuatnya berasal dari Bali. Jolotundo merupakan Pemandian Suci yang digunakan menyucikan tubuh oleh tokoh-tokoh kalangan istana. Candi Jolotundo merupakan Peninggalan Raja Udayana Dengan rancangan sebagai tempat suci untuk anak tercinta Raja Airlangga, sebagai Raja Sumedang Kahuripan.
Berikut adalah sejarah Raja Udayana dam anaknya, raja Airlangga. Raja Udayana menikah dengan Putri Gunapriya Dharmapatni dari kerajaan Medang. puteri raja Sri Makutawangsawardhana dari Wangsa Isyana, Kerajaan Medang. Memiliki keturunan pertama bernama Airlangga yang menjadi raja di Sumedang Kahuripan. Candi Jolotundo Sebagai ungkapan kasih sayang Raja Udayana menyambut kelahiran putra pertamanya Airlangga. Pada tahun 997 masehi, Candi Jolotundo Dibangun oleh raja Udayana. Pada tahun 1006 kerajaan medang runtuh oleh serangan raja wurawari yang merupakan sekutu kerajaan Sriwijaya. Tahun 1009 masehi. Kerajaan Kahuripan merupakan lanjutan dari Kerjaaan Medang yang telah runtuh. Rajanya adalah Airlangga. Diam-diam airlangga menyusun kekuatan di Wattan Mas, sekarang berada di Kecamatan Ngoro, Pasuruan, Jawa Timur Namun penyusunan kekuatan di Pasuruan diketahui oleh raja Wurawari dan diserang sehingga Airlangga melarikan diri ke Desa Patakan. Pada 1032 Airlangga dibantu Mpu Narotama dan pasukannya berhasil mengalahkan Raja Wurawari.
Kita kembali lagi ke candi Jolotundo yang mendapat julukan amerta yaitu air yang digunakan dalam kehidupan manusia, tidak akan kering walaupun musim kemarau atau air abadi. Banyak mitos yang dipercayai masyarakat antara lain; kalau mandi di air Jolotundo akan awet muda dan menyembuhkan berbagai penyakit. Mitos tentang air Jolotundo bisa dipercayai ataupun tidak, tergantung dari individu masing-masing. Kita sebagai bangsa Indonesia, harus menghargai sejarah Candi Jolotundo sebagai bagian dari situs bersejarah yang dimiliki Indonesia. Sejarah candi Jolotundo bukan hanya cerita tapi disertai dengan adanya bangunan Candi yang dibangun menggunakan bahan sesuai pada jamannya. semua bangunan tidak menggunakan semen. Terdapat tulisan Gempeng pada candi, artinya memotong, maksudnya; candi Jolotundo dibangun dengan memotong lereng Gunung Penanggungan.